BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi
kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya ini
dinamakan gerak rotasi. Untuk
menyelesaikan satu putaran (satu periode rotasi), dibutuhkan
waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Gerak rotasi Bumi inilah yang menyebabkan
terjadinya siang dan malam dan pergerakan semu benda-benda langit. Gerak semu
benda langit adalah gerak yang kita amati dari Bumi, dimana benda-benda
langit terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerak semu ini teramati
karena Bumi kita yang berotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur.
Lintasan gerak benda-benda langit yang terbit di timur dan terbenam di barat,
dinamakan lintasan harian benda langit. Lintasan harian ini terlihat berbeda
jika kita mengamatinya dari lintang berbeda. Jika kita berada tepat di
khatulistiwa, kita akan mengamati lintasan harian benda-benda langit tersebut,
tegak lurus terhadap horizon / ufuk.
Jika
kita berada di bumi belahan selatan (sebelah selatan khatulistiwa), kita akan
mengamati lintasan harian benda-benda
langit tidak lagi tegak lurus terhadap horizon, tapi condong ke arah utara.
Besarnya kemiringan lintasan harian ini
tergantung sejauh mana kita dari khatulistiwa. Semakin ke arah selatan, maka garis
lintasan gerak harian
benda-benda langit akan semakin condong
ke arah utara. Begitu juga sebaliknya jika kita bergerak ke arah utara. Semakin
ke utara dari khatulistiwa, maka semakin besar kecondongan lintasan harian
benda-benda langit itu ke arah selatan.
Gerak
semu benda langit tidak sama periodenya dengan gerak Matahari di langit
(diamati dari Bumi). Gerak semu langit periodenya 23 jam 56 menit 4.1 detik,
sedangkan gerak harian Matahari di langit periodenya 24 jam. Terdapat perbedaan
sekitar 4 menit. Perbedaan ini menyebabkan penampakan langit sedikit berbeda
dilihat pada jam yang sama tiap harinya. Sebagai contoh misalnya sebuah bintang hari ini terbit pukul 18:00 sore. Maka keesokan
harinya ia akan terbit pukul 17:56, lusa pukul 17:52, dan seterusnya. Bintang
itu akan terbit 4 menit lebih cepat dari
hari sebelumnya. Karena itu, perlahan-lahan penampakan langit akan bergeser
dari hari ke hari. Kira-kira enam bulan dari sekarang, bagian langit yang
berada di atas kepala kita pada (misalnya) jam 9 malam, akan berada di bawah
kaki kita. Dengan kata lain, jika kita mengamati langit dengan waktu pengamatan
yang terpisak 6 bulan,kita akan mengamati dua belahan bola langit yang berbeda.
Objek-objek
langit seperti Matahari, bulan, dan planet-planet, memiliki geraknya sendiri
diantara bintang-bintang. Matahari bergerak secara perlahan ke arah timur
relatif terhadap bintang-bintang. Karena itu, untuk menyelesaikan satu putaran mulai dari misalnya posisi tepat di atas kepala kita,
terbenam, terbit, kembali di atas kepala kita, matahari membutuhkan waktu 24
jam (selang waktu sehari semalam). Bintang-bintang membutuhkan waktu sama dengan periode rotasi Bumi, 23 jam 56 menit 4.1detik.
Bulan membutuhkan waktu sedikit
bervariasi, kira-kira 50 menit lebih
panjang dari 24 jam. Planet-planet bergerak di langit dengan kecepatan yang lebih besar lagi variasinya, tergantung pada seberapa dekat
planet tersebut ke Matahari dan dimana posisinya (dalam orbitnya) relatif terhadap Bumi.
BAB
II
ISI
DAN PEMBAHASAN
A. Gerak Revolusi Benda Langit Pada
Orbitnya
Anggota tata surya, dalam
mengitari matahari, mempunyai dua
gerakan yakni rotasi dan revolusi. Rotasi adalah gerakan
benda langit dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasi adalah waktu yang
digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan Revolusi adalah gerakan
benda langit dalam mengitari matahari.
Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali revolusi.
Ada
beberapa teori yang akan dibahas menyangkut bab ini yaitu diantaranya teori
geosentris dan heliosentris. Teori geosentris itu dikemukakan pertama kali oleh
Hipparchus yang mengatakan bahwa bumi
merupakan pusat tata surya. Berikut teorinya beserta pengikut teori-teorinya.
1.
Teori Geosentris
·
Ptolomeus
Mengatakan bahwa semua benda langit
mengelilingi Bumi sebagai pusat.
Fakta : Matahari, Bulan,
Bintang-bintang tampak seolah-olah bergerak mengelilingi Bumi, Terbit dari
timur dan tenggelam di Barat.
·
Anaximander
Mengatakan bahwa bumi datar dan tidak
bergerak
Fakta : Dikelilingi oleh matahari bulan
dan bintang-bintang yang terletak pada kulit bola.
·
Phytagoras
Mengatakan bahwa Bentuk bumi adalah
bulat
Fakta : Bola adalah bentuk geometri
yang paling sempurna
·
Aristoteles
Mengatakan bahwa ukuran bumi yang
sangat besar membuatnya tidak mungkin bergerak.
Fakta : Bayangan bumi yang mengenai
permukaan bulan pada peristiwa gerhana bulan berbentuk lingkaran.
Namun teori geosentris memiliki kelemahan yaitu
sulitnya menjelaskan fenomena retrograde (gerak balik) periodik dari planet.
Fenomena retrograde diakibatkan karena lintasan semu planet sepanjang tahun
relatif terhadap bintang-bintang adalah berupa lengkungan (kurva) yang tidak
rata. Malahan, adakalanya planet-planet teramati seolah-olah bergerak mundur
(berbalik) sebelum akhirnya bergerak maju kembali selama periode orbitnya.
Akhirnya pada tahun 1543 teori geosentris dipatahkan oleh teori heliosentris
yang diajukan oleh Nicolaus Copernicus.
Dalam teori heliosentris, mataharilah sebagai pusat tata surya. Matahari dikelilingi oleh
planet-planet, asteroid, komet, dan meteorid. Berikut penjelasan teori-teori
heliosentris beserta pengikutnya.
2. Teori
Heliosentris
·
Copernicus
Mengatakan bahwa matahari sebagai pusat
tata surya planet berputar mengelilingi matahari planet bergerak melingkar
Fakta : Bulan beredar mengelilingi bumi
dan mengelilingi matahari bersama bumi.
·
Aristarchus
Mengatakan bahwa matahari yang menjadi
pusat akan semesta. Bumi bergerak mengelilingi bumi.
Fakta : perhitungan terhadap ukuran
matahari yang dikatakan lebih besar dari bumi sehingga matahari lebih tidak
mungkin untuk bergerak.
·
Tycho – brahe
Mengatakan bahwa 5 buah planet bergerak mengelilingi matahari yang bersama-sama
mengelilingi bumi.
Fakta :
·
Johanes Keppler
Mengatakan bahwa lintasan gerak edar planet mengelilingi
matahari berbentuk ellips bukan
lingkaran
Namun model heliosentris
Copernicus memiliki beberapa
kelemahan, yaitu bintang-bintang tidak berputar mengelilingi matahari dan planet-planet tidak bergerak mengelilingi matahari dengan lintasan yang berupa lingkaran. Selanjutnya model ini disempurnakan oleh Johannes
Kepler dan melahirkan hukum 1 Kepler, hukum II Kepler, dan hukum III
Kepler. Berikut penjelasan dari teori hukum Keppler.
3. Hukum
Keppler
·
Hukum I Keppler
Mengatakan bahwa semua
planet bergerak dengan lintasan ellips dan matahari terletak pada salah
satu fokusnya. Artinya orbit planet lintasannya berbentuk
ellips.
·
Hukum II Keppler
Mengatakan bahwa garis
yang menghubungkan sembarang planet akan menyapu lintasan yang sama pada waktu
yang sama. Artinya orbit semua planet hampir sebidang.
·
Hukum III Keppler
Mengatakan bahwa
kuadrat periode setiap planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat
tiga jarak rata-rata planet tersebut. Artinya ada keteraturan antara kuadrat
periode dengan jarak pangkat tiga.
Pergerakan dan Posisi
Benda Langit
1.
Pergerakan Benda
langit
Kita ketahui bahwa benda langit
bergerak mengelilingi matahari dengan pergerakan melawan arah jarum jam jika
dilihat dari utara ekliptika. Jika
dilihat dari pengamat di bumi yang terlihat arah pergerakannya dari timur ke
barat. Pergerakan ini disebut pula dengan gerakan prograde. Namun ada salah
satu benda langit yaitu planet venus yang pergerakannya berkebalikan dengan pergerakan benda langit yang lain yaitu searah
jarum jam namun pergerakan itu hanya sebentar lalu bergerak lagi seperti benda
langit yang lain. Pergerakan itu disebut
dengan retrograde. Di bumi dikatakan bergerak retrograde jika gerakannya terlihat bergerak
dari barat ke timur.
2.
Posisi Benda langit
·
Elongasi
Sudut antara vektor radius geosentris planet dengan vektor radius geosentris matahari.
Planet inferior elongasi nol
saat konjungsi, dan maksimum
saat vector radius geosentrisnya menyinggung orbitnya. Planet superior bervariasi dari nol
sampai 1800.
·
Konjungsi
Kedudukan bulan searah
dengan matahari. Saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi bagian yang
gelap. Pada kondisi tertentu konjungsi menimbulkan gerhana matahari. Sudut
elongasi yang terbentuk 0º.
·
Kuadratur
Pada saat bulan
menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung matahari. Fase ini
terjadi dua kali ketika bagian bulan yang terlihat bagian barat sudut elongasi
90º dan ketika bagian timur sudut elongasi bulan 270º.
·
Oposisi
Kedudukan bulan yang
berlawanan arah dengn matahari bila dilihat dari bumi. Posisi bulan cahayanya
penuh tampak seperti purnama. Dapat menimbulkan gerhana bulan. Sudut
elongasinya 180º. Posisi ini dimiliki oleh planet luar.
Keadaan Fisis Benda Langit
Setiap
benda langit mempunyai khas masing-masing mulai dari pergerakannya, kandungannya, jarak posisi
benda langit tersebut terhadap pusat tata surya, keelipsan serta lamanya benda
langit tersebut berevolusi.
Diameter
|
Jarak ke Mth
|
Perioda
|
Aksen- trisitas.
|
Inkli- nasi
|
||||
(km)
|
(x DB)
|
(jt. km)
|
(SA)
|
Revolusi
|
Rotasi
|
|||
Matahari
|
1.390.000
|
109
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Merkurius
|
4.878
|
0,38
|
57,9
|
0,387
|
88 h
|
58,6 h
|
0,206
|
7o004'
|
Venus
|
12.112
|
0,95
|
108,2
|
0,823
|
225 h
|
243 h
|
0,007
|
3o23'
|
Bumi
|
12.756
|
1
|
149,6
|
1
|
365 h
|
1 h
|
0,017
|
0o00'
|
Mars
|
6.800
|
0,53
|
227,9
|
1,523
|
687 h
|
1,31 h
|
0,093
|
1o51'
|
Jupiter
|
143.000
|
11,2
|
778
|
5,203
|
11,86 t
|
9,5 j
|
0,048
|
1o18'
|
Saturnus
|
121.000
|
9,49
|
1.427
|
9,339
|
29,46 t
|
11 j
|
0,056
|
2o29'
|
Uranus
|
47.000
|
3,69
|
2.870
|
19,182
|
84,0 t
|
14 j
|
0,047
|
0o46'
|
Neptunus
|
45.000
|
3,5
|
4.497
|
30,058
|
164,8 t
|
18 j
|
0,009
|
0o46'
|
Pluto
|
<6000
|
<0,47
|
5.912
|
39,517
|
248,5 t
|
6,4 h
|
0,249
|
7o10'
|
Dari
data besaran planet tersebut dapat dilihat bahwa yang paling keaksentrisitasnya
atau keelipsannya dimiliki oleh planet
Venus diikuti oleh Neptunus – Bumi – Uranus – Yupiter – Saturnus – Mars dan
terakhir Merkurius. Dari tabel di atas dapat terlihat keteraturannya yaitu
semakin besar jarak objek planet ke matahari maka periode revolusi semakin lama.
Sistem Tata
Koordinat Bumi
Fakta Bumi
Berevolusi
·
Aberasi (sesatan cahaya) : Bintang
seolah bergeser dengan arah sama. Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah
teropong O, jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya dititik B,
tetapi kenyataannya tidak demikian. Orang yang melihat dengan arah OS, bintang
tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan melenceng
kesampingnya yaitu titik B’. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak
diam, tetapi bergerak mengikuti bumi. Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari
titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya berakibat
cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan disamping titik B’. Bintang tidak
lagi dalam arah OS tetapi dalam arah OS’.
·
Paralaks Bintang : Pergeseran
kedudukan bintang yang dekat ke bumi terhadap latar belakang bintang. Bintang
yang lebih jauh disebabkan oleh pengamat di bumi telah mengubah kedudukannya.
·
Perubahan Tahun Kalender Matahari (masehi) :
Hitungan kalender masehi didasarkan pada kala revolusi bumi dimana satu tahun
sama dengan 365,25 hari.
Peredaran Matahari
Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali
diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu
rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara
Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat
di bulan Maret. Matahari
bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi
dengan kecepatan yang seragam. Ahli
astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan
bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan,
sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda. Bagian
ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian
kutubnya berotasi selama sekitar 31
hari.
·
Gerak Tahunan Matahari
·
Grafik 2 Dimensi antara Sudut Inklinasi Matahari
Terhadap Waktu
·
Durasi Matahari Terbit sampai Terbenam
Lokasi
|
Lintang Geografis (derajat)
|
Vernal Ekuinok (21 Maret)
|
Soltice Summer (21 Juni)
|
Autumnal Ekuinok (23 september)
|
Soltice Winter (22 Desember)
|
Pontianak, Indonesia
|
0
|
12 jam 0 menit
|
12 jam 0 menit
|
12 jam 0 menit
|
12 jam 0 menit
|
Mekkah, Arab Saudi
|
21,4
|
12 jam 0 menit
|
13 jam 18 menit
|
12 jam
|
10 jam 42 menit
|
Tokyo, Jepang
|
35,4
|
12 jam 0 menit
|
14,4 jam
|
12 jam
|
9,6 jam
|
New York, Amerika
|
45
|
12,1 jam
|
15,4 jam
|
12 jam
|
8,6 jam
|
Stockholm, Swedia
|
60
|
12,1 jam
|
18,5 jam
|
12 jam
|
5,5 jam
|
Tromso, Norwegia
|
70
|
12,1 jam
|
24 jam
|
11,9 jam
|
0
|
Arktik, Kutub Utara
|
90
|
24 jam
|
24 jam
|
0
|
0
|
Dari
data diatas dapat dilihat bahwa semua bagian belahan bumi tidak mengalami perubahan siang dan malam yang sama. Ini
tidak berlaku untuk daerah yang berada dekat 0º lintang atau berada di equator. Semuanya
bergantungg dimana letak matahari berada pada titik verna equinox dan autumnal.
Identifikasi Bentuk Adaptasi
Objek
|
Perubahan Musim
|
Tumbuhan
|
Melakukan estivasi dan hibernasi
|
Hewan
|
Melakukan estivasi ( hidup di musim
panas) tujuannya agar terhindar dari pans matahari yang tinggi dan kekurangan
air
|
Lingkungan
|
kelembaban dapat menimbulkan penyakit
beri-beri.
|
B.
Gerak
Rotasi Benda Langit
Benda Langit
|
Massa (x Bumi)
|
Diameter (10^3 km)
|
Densitas
|
Kemiringan Sumbu Rotasi thd Ekliptika
|
Periode Rotasi
|
Merkurius
|
0,05
|
4878
|
5,43
|
0,1º
|
58,6 Hari
|
Venus
|
0,815
|
12112
|
5,24
|
177º
|
243 Hari
|
Bumi
|
1
|
12756
|
5,52
|
23º
|
1 Hari
|
Bulan
|
0,0123
|
0,273
|
|
1,5424º
|
365 Hari
|
Mars
|
0,107
|
6800
|
3,94
|
25º
|
24 jam 37 menit
|
Yupiter
|
318
|
143000
|
1,33
|
3º
|
9 jam 50 menit - 9 jam 55 menit
|
Saturnus
|
95
|
121000
|
0,7
|
27º
|
10 jam 14 menit - 10 jam 38 menit
|
Uranus
|
14
|
47000
|
1,3
|
98º
|
14 jam
|
Neptunus
|
17
|
45000
|
1,76
|
30º
|
18 am
|
1.
Keadaan
Fisis Benda Langit
Berdasarkan data di atas terdapat
perbedaan periode planet mulai dari terlambat sampai tercepat. Venus memiliki
periode terlambat lalu di susul Merkurius – Mars – Bumi – Neptunus – Uranus –
Saturnus dan tercepat dimiliki oleh Yupiter. Keteraturan data tersebut dapat
dilihat bahwa semakin besar massa planet maka periode rotasinya semakin cepat
atau semakin kecil kecuali planet venus.
1.
Fenomena
/ gejala fisis gerak rotasi benda langit.
a. Peredaran semu harian benda langit. Setiap hari kita
mengamati peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke
barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke barat disebut
sebagai peredaran semu harian benda langit. Ini karenapergerakan yang kita
amati bukan semata-mata disebabkan oleh pergerakan Mataharidanbenda-benda
langit tersebut, melainkan disebabkan oleh rotasi Bumi dari arah barat ketimur.
b. Pergantian siang dan malam.
Belahan Bumi yang terkena sinar Matahari mengalami siang,sebaliknya yang tidak
terkena sinar Matahari mengalami malam. Karena Bumi berotasiterus menerus dari
barat ke timur, maka setengah bagian Bumi yang terkena sinarMatahari selalu
bergiliran. Dengan kata lain, pada suatu tempat dalam sehari selalu
terjadipergantian siang dan malam.
c. Perbedaan waktu.
Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah kutub. Perbedaan
waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-tempat yang bebeda bujur 1oakan
berbeda 4 menit (360o : 1440 menit) atau berbeda 1 jam dalam 15ogarisbujur
(360o: 24 jam). Pembagian waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan
pada acuan garis bujur 0oyang berada di kota Greenwich. Setiap garis
bujur yang jauhnya 15, disebelah barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di
sebelah timur akan lebih cepat 1 jam.
Waktu
pada bujur standar dinamakan waktu standar atau waktu lokal. Waktu yang
ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke barat lebih kecil daripada waktu
yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke timur. Batas penanggalan
internasional ialah tempat-tempat yang terletak pada bujur 180o, di
mana tempat di timur dan di barat bujurini akan berbeda waktu satu hari.
d. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Akibat rotasi Bumi, garis tengah khatulistiwa lebih besar
daripada garis tengah kutub. Ini menyebabkan percepatan gravitasi di permukaan
Bumi berbeda-beda. Karena percepatan gravitasi
atau g berbanding terbalik dengan radius R2
,
maka percepatan gravitasi di ekuator (khatulistiwa)akan lebih kecil daripada
percepatan gravitasi di kutub. Jadi, jika kita bergerak dari khatulistiwa
menuju kutub, maka percepatan gravitasi akan semakin besar.
e. Pembelokan arah angin.
Arah angin tidak persis searah dengan arah gradien tekanan,yaitu dari daerah
isobar tekanan tinggi ke isobar tekanan rendah. Ini disebabkan oleh adanya efek
gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis bukanlah gaya sebenarnya melainkan gaya
semu yang timbul akibat efek dua gerakan,yaitu: (i) gerakan rotasi Bumi dan
(ii) gerakan benda relatif terhadap permukaan Bumi.
f. Pembelokan arus laut.
Karena arus-arus permukaan laut disebabkan oleh angin, maka seperti halnya
angin, arus laut juga disimpangkan oleh rotasi Bumi. Arus laut dipaksa membelok searah jarum jam (ke
kanan) di laut-laut belahan Bumi utara dan berlawanan arah jarum jam (ke kiri)
di laut-laut belahan Bumi selatan.
3. Cabang-cabang
Ilmu Gerak Rotasi benda langit
·
Astronomi.
·
Astrofisika.
·
Ilmu
keplanetan..
4.
Konsep
yang terkait pada masing-masing cabang ilmu tersebut
·
Ilmu keplanetan. Cabang
astronomi ini meneliti susunan planet, bulan, planet katai, komet, asteroid, serta benda-benda langit lain yang
mengelilingi bintang, terutama Matahari, walau ilmu ini meliputi juga
planet-planet luar surya.
·
Astronomi
ialah cabang ilmu alam yang melibatkan
pengamatan benda-benda langit (seperti
halnya bintang,
planet,
komet,
nebula,
gugus bintang, atau galaksi)
serta fenomena-fenomena
alam yang terjadi di luar atmosferBumi.
·
Astrofisika
adalah cabang dari astronomi yang berurusan dengan "tingkah laku,
sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari benda-benda dan
fenomena-fenomena langit".
5.
Petakan
konsep-konsep tersebut dalam bentuk
jaringan tema dengan pola urutan keluasan konsep
Secara umum baik
"astronomi" maupun "astrofisika" boleh digunakan untuk
menyebut ilmu yang sama. Apabila hendak merujuk ke definisi-definisi kamus yang
baku, "astronomi" bermakna "penelitian benda-benda langit dan
materi di luar atmosfer Bumi serta sifat-sifat fisika dan kimia benda-benda dan
materi tersebut", sedang "astrofisika" adalah cabang dari
astronomi yang berurusan dengan "tingkah laku, sifat-sifat fisika, serta
proses-proses dinamis dari benda-benda dan fenomena-fenomena langit".Dalam
kasus-kasus tertentu, misalnya pada pembukaan buku The Physical Universe
oleh Frank Shu,
"astronomi" boleh dipergunakan untuk sisi kualitatif dari ilmu ini,
sedang "astrofisika" untuk sisi lainnya yang lebih berorientasi
fisika.Namun demikian, penelitian-penelitian astronomi modern kebanyakan
berurusan dengan topik-topik yang berkenaan dengan fisika, sehingga bisa saja
kita mengatakan bahwa astronomi modern adalah astrofisika. Dari ilmu astronomi
juga memiliki banyak cabang lagi yang di bagi-bagi sesuai kajian karakteristik
fisisnya, khususnya dalam hal rotasi planet ada cabang ilmu dari astronomi yang
memperlajari itu secara khusus, yaitu ilmu keplanetan, dimana Cabang
astronomi ini meneliti susunan planet, bulan, planet katai, komet, asteroid, serta benda-benda langit lain yang
mengelilingi bintang, terutama Matahari, walau ilmu ini meliputi juga
planet-planet luar surya.
6.
Dampak
gerak rotasi benda langit terhadap manusia, lingkungan, kehidupan, kesehatan
dan keselamatan
No
|
Faktor
|
Dampak
gerak rotasi Bumi
|
|||
Lingkungan
|
manusia
|
hewan
|
Kesehatan dan
keselamatan
|
||
1.
|
Perubahan lamanya
siang dan malam
|
Disuatu tempat ada
yang memiliki siangnya lama sedangkan malamnya sebentar dan sebaliknya.
|
Perbedaan warna
kulit, tinggi badan, kebiasaan hidup
|
Dengan jenis yang
sama,namun memiliki karakteristik yang beda ( adaptasi )
|
Di siang hari
terlalu sering kena sinar UV dan jarang terkena matahari dapat menyebabkan
penyakit beri-beri
|
2.
|
Pergantian Musim
|
Terjadi perbedaan
musim di suatu wilayah
|
Ada perbedaan
imunitas tubuh antar penduduk suatu wilayah
|
Terdapat berbagai
jenis hewan dengan marga yang sama
|
Muculnya penyakit (
yang sudah sewajarnya atau mungkin
baru )
|
3.
|
Terjadi siang dan
malam
|
Terjadi perbedaan
keadaan ( siang dan malam )
|
Dapat beristirahat
dan beraktivitsa secara teratur
|
Terdapat jenis yang
tipe malam dan tipe siang ( aktivitas hidup )
|
Di siang hari
terlalu sering kena sinar UV dan jarang terkena matahari dapat menyebabkan
penyakit beri-beri
|
4.
|
Pergerakan semu
harian benda langit
|
Indah disaat malam
hari
|
Peta bagi para
pengembara di zaman dahulu
|
Bagi hewan kelalawar
mencari makan di malam hari dan beristirahat di siang hari
|
Tidak ada dampak
yang menonjol
|
5.
|
Perbedaan waktu
|
Terjadi perbedaan
keadaan (aktivitas antar suatu wilayah )
|
Perbedaan aktivitas
manusia di belahan dunia mana pun
|
Perbedaan aktivitas
hewan dalam mencari makan
|
Perbedaan penyakit
yang di alami manusia berbeda di belahan
bumi
|
6.
|
Pembelokan arah
angin
|
Pembelokan arah
angin
|
Digunakan para
nelayan di zaman dahulu untuk berlayar
|
Tidak ada dampak
yang menonjol yang kelihatan
|
Timbul penyakit
|
7.
|
Pembelokan arus laut
|
Pembelokan arus laut
|
Sulit untuk mencari
ikan dan berlayar
|
Terdapat hewan laut
yang berimigrasi mengikuti arus laut
|
Tidak ada dampak
penyakit yang terlihat.
|
7.
Angin
Darat dan Angin Laut
Sistem angin di bumi
ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu angin bersifat umum dan yang bersifat lokal. Angin laut dan angin
darat merupakan angin bersifat lokal. Angin yang dikategorikan bersifat lokal
adalah bila angin tersebut terjadi hanya pada daerah –daerah tertentu yang
dipengaruhi oleh kondisi tempat. Pada dasarnya angin lokal yang berupa angin
darat dan angin laut berhubungan dengan sifat daratan dan lautan dalam menerima
dan melepaskan panas. Daratan lebih cepat menerima panas dan lebih cepat pula melepaskan panas.
Sedangkan lautan lebih lambat menerima panas serta lebih lambat melepaskan
panas. Selain itu, angin darat dan angin laut dapat terjadi karena adanya
perbedaan fisik darat dengan laut. Berikut penjelasan angin darat dan angin
laut.
·
Angin Darat. Angin darat adalah
udara yang bergerak dari daratan ke lautan. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat
mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana. Angin darat
umumnya terjadi pada malam hari, saat matahari sudah tidak memancarkan
panasnya. daratan yang lebih cepat menyerap panas matahari akan melepaskan
panas itu dengan lebih cepat pula. Maka, suhu diatas daratan segera menjadi
lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu diatas lautan. Karena suhu di atas
lautan lebih panas, udara yang terdorong ke atas akibat panaspun lebih banyak
terjadi diatas lautan. Karena tekanan udara diatas lautan lebih rendah (banyak
tempat kosong yang ditinggalkan oleh udara yang naik), maka udara dingin dari
atas daratan pun mengalir ke lautan untuk mengisi tempat yang kosong tersebut
sehingga terjadilah angin darat.
·
Angin Laut. Angin laut adalah udara
yang bergerak dari lautan ke daratan. Angin laut terjadi pada siang hari, saat
matahari mulai memancarkan panasnya. daratan yang merupakan benda padat dapat
menyerap panas matahari jauh lebih cepat daripada lautan yang merupakan benda
cair. Karena suhu di atas daratan lebih tinggi daripada suhu diatas lautan,
udara di atas daratan pun lebih cepat menjadi panas dan naik. Tempat yang ditinggalkannya
akan segera diisi udara dari lautan yang berpindah ke tempat ke atas daratan
sehingga terjadilah angin laut. Pada saat terjadi angin laut nelayan tidak
boleh melaut.
Menentukan Pembagian
Waktu di Bumi
Bumi
berputar pada porosnya secara teratur dan
tetap (konsisten) yaitu dari Timur ke Barat atau menyerupai arah putaran jarum jam.
Titik 0 di bumi ini terletak di
Greenwich, Inggris. Maka dari itu, kota Greenwich menjadi patokan dalam
menentukan waktu dunia. Yang kemudian disebut Greenwich Mean Time (GMT).
Perhitungan hari dilakukan dengan perjanjian dan batas tempat yang disebut
Garis Batas Tanggal Internasional. Garis tsb merupakan garis Bujur 180º itu terletak membujur dari Kutub Utara
hingga Selatan persis ditengah Samudra Pasifik sehingga tidak banyak menggangu. Hari pertama dimulai pada sebelah barat garis terus bergeser ke barat,
jadi bila disebelah barat garis dimulai hari Minggu, maka disebelah timur garis
di mulai hari sabtu. Sekali bumi berputar 360 selama
24 jam. Satu jam meliputi daerah waktu 360 : 24 = 150. Setiap 15 berbeda 1 jam
yg kemudian disebut waktu setempat. Untuk wilayah Indonesia sendiri terletak pd
95 BT – 111 BB yg berarti sepanjang 45 bujur bumi atau 3 x 15 bumi atau
meliputi 3 daerah waktu yaitu:
a. Waktu Indonesia
Barat (WIB): Sumatra dan Jawa
b. Waktu Indonesia
Tengah (WITA) : Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, dan NTB
c. Waktu Indonesia
Timur (WIT) : Maluku dan Irian Jaya
Bila
berpatokan pada waktu Greenwich (GMT) makan Indonesia beda 7 jam. Jika di Greenwich
jam 07.00 maka di Indonesia bagian Barat jam 00.00
C.
Fenomena
Gerak Rotasi dan Revolusi Benda Langit
Terdapat banyak fenomena-fenomena
akibat adanya rotasi dan revolusi benda langit. Fenomena-fenomena tersebut
sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Kita ketahui apa itu rotasi dan revolusi
bumi. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbu atau porosnya dan revolusi
adalah perputaran bumi mengelilingi matahari.
Periode rotasi ada dua istilah
yang dikenal yaitu periode sideris dan sinodis.
Periode sideris adalah waktu
yang diperlukan planet untuk satu kali revolusi 360º dengan latar bintang yaitu selama 27 hari,
sedangkan Periode sinodis adalah
waktu yang diperlukan planet untuk kembali ke posisi awal selama 29 hari.
Terdapat beberapa fenomena yang
terjadi akibat perpaduan dari gerak revolusi dan gerak rotasi benda langit.
Diantaranya yaitu :
1. Adanya
pasang surut air laut
2. Adanya
gerhana , baik itu gerhana bulan atau gerhana matahari
Gerhana bulan ditandai
dengan posisi matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus.
Sedangkan gerhana matahari ditandai dengan posisi matahari, bulan dan bumi
terletak pada satu garis lurus.
3. Perubahan
posisi bulan dan matahari terhadap bumi
4. Pertambahan
panjang waktu 0,0016 sekon setiap abadnya.
Permukaan bulan selalu tampak sama
jika dilihat di bumi dikarenakan periode bulan berotasi pada sumbunya sama
dengan periode revolusi bumi mengelilingi matahari. Namun hanya fase-fase nya
saja yang berbeda. Berikut merupakan fenomena perbedaan fase bulan.
Gerhana
Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau
matahari secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan
gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau
bulan terletak dalam satu garis. Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :
·
Bayangan Umbra atau bayangan inti Umbra
berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau bulan.
Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya
kira-kira 1.376.000 km.
·
Bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra
Dalam revolusinya. bumi menghasilkan bayang-bayang
yang sangat panjang menjauh dari matahari. Bayang-bayang tersebut terdiri atas
dua macam bagian. Yaitu bayang-bayang yang sangat gelap disebut umbra atau
bayang-bayang inti; dan bayang-bayang kabur disebut penumbra atau bayang-bayang
semu. Makin jauh dari bumi. Bentuk umbra makin kecil. Akan tetapi, bentuk
penumbranya makin besar.
Ada beberapa gerhana
yang akan kami gambarkan dalam bab ini yaitu :
1. Gerhana
Bulan
Apabila Bulan memasuki daerah
Penumbra, terjadi gerhana Bulan Sebagian.
Apabila Bulan memasuki daerah Umbra,
terjadi gerhana Bulan Total.
2.
Gerhana Matahari
Pengamat di daerah Penumbra, terjadi
gerhana Matahari Sebagian.
Pengamat di daerah Umbra, terjadi
gerhana Matahari Total.
3.
Gerhana Matahari
Cincin
Jarak Bumi dan Bulan yang tidak
tetap, mengakibatkan terjadi gerhana Matahari Cincin.
Perkiraan
Muculnya Bulan dan Terbenamnya Bulan
Fase
|
Muncunya Bulan
|
Terbenamnya Bulan
|
Lamanya Penampakan Bulan
|
Bulan Mati
|
12-03-2013
(jam 6)
|
12-03-2013
(jam
18)
|
Tidak
muncul
|
Sabit Awal
|
15-03-2013
(jam
8)
|
15-03-2013
(jam
20.24)
|
2
jam 20 menit
|
Kuartal Pertama
|
19-03-2013
(jam11.35)
|
19-03-2013
(jam
23.35)
|
5
jam 35 menit
|
Gibbous Awal
|
23-03-2013
(jam
14.50)
|
24-03-2013
(jam
02.50)
|
8
jam 50 menit
|
Bulan Penuh
|
27-03-2013
(jam
17.45)
|
28-03-2013
(jam
6.15)
|
12
jam 15 menit
|
Gibbous Akhir
|
30-03-2013
(jam
20.24)
|
31-03-2013
(jam
9.06)
|
10
jam 7 menit
|
Kuartal Ketiga
|
02-04-2013
(jam
23.20)
|
03-04-2013
(jam
12.04)
|
6
jam 26 menit
|
Sabit Akhir
|
07-04-2013
(jam
3.00)
|
07-04-2013
(jam
15.26)
|
2
jam 47 menit
|
Identifikasi Dampak
Gerhana
Objek
|
Gerhana
|
Fase-Fase bulan
|
Manusia
|
Shalat gerhana
|
Dampak yang pasti terlihat adalah
bagi sebagian nelayan, yaitu memilih berlaut saat bulan baru, karena ikan
pada saat itu banyak yang berburu makanan.
|
Hewan
|
Burung-burung cenderung menuju sarangnya pada
saat gerhana terjadi.
|
Pada pergantian bulan (bulan baru)
akan memberikan efek kepada ikan-ikan, Karena pada bulan baru keinginan untuk
mencari makan bagi ikan sangat besar.
|
Tumbuhan
|
Tumbuhan jadi tidak mampu
berfotosintesis
|
Fase-fase bulan dapat mempengaruhi
kehidupan tumbuhan, yang berkaitan dengan saat yang tepat untuk menanam pada
pertanian.
|
Lingkungan
|
Terjadi pasang surut dan pasang naik
lautan
|
Dampak yang paling terlihat adalah
pasang surut dan pasang naik air laut
|
Kesehatan
|
Dapat merusak mata
|
Peneliti University of Vienna
menemukan bahwa masalah terhadap kelenjar tiroid meningkat setelah 3 hari
fase bulan purnama
|
Keselamatan
|
Dapat menyebabkan gempa bumi
|
Karena fase bulan sangat mempengaruhi
pasang surut dan pasang naik air laut, maka akan sangat berbahaya saat pasang
naik bagi para neleyan, karena akan terjadi ombak yang lebih besar.
|
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Anggota tatasurya, dalam mengitari matahari,
mempunyai dua gerakan yakni rotasi dan revolusi. Rotasi, adalah gerakan benda angkasa
dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasia dalah waktu yang digunakan
untuk sekali rotasi. Sedangkan Revolusi, adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari
matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali revolusi. Terdapat
dua teori yang menjelaskan gerak edar benda langit, yakni teori geosentris dimana
bumi yang menjadi pusat edar tatasurya, dan teori heliosentris dimana matahari
yang menjadi pusat edar planet-planet di tatasurya. Kedua teori tersebut memiliki
dukungan ilmiah yang cukup kuat pada masanya, walaupun demikian berbagai penelitian
masakini telah menunjukkan kebenaran teori heliosentris. Berkembangnya tentang kebenaran
teori tersebu tmemunculkan paham dan hukum yang mendukung teori tersebut yakni
hokum tentang gerak edar benda langit yang dikemukakan oleh Johanes Keppler .Kita
ketahui bahwa benda langit bergerak mengelilingi matahari dengan pergerakan melawan
arah jarum jam jika dilihat dari utara ekliptika. Jika dilihat dari pengamat di
bumi yang terliha tarah pergerakannya dari timur kebarat. Pergerakan ini disebut
pula dengan gerakan prograde. Namun ada salah satu benda langit yaitu planet
venus yang pergerakannya berkebalikan dengan pergerakan benda langit yang lain
yaitu searah jarum jam, namun pergerakan itu hanya sebentar lalu bergerak lagi seperti
benda langit yang lain. Pergerakan itu disebut dengan retrograde. Di bumi dikatakan
bergerak retrograde jika gerakannya terlihat bergerak dari barat ketimur. Pada gerak
revolusi bumi, kita memiliki fakta acuan bukti kebenaran revolusi bumi antara
lain adanya aberasi (sesatancahaya), paralaks bintang dan perubahan kalender tahun
masehi. Gerak revolusi Bumi juga
menimbulkan fenomena yang dapat dialami penduduk bumi, yakni gerak semu tahunan
matahari pada ekliptika, perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim,
dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan. Lain halnya dengan
gerak rotasi benda langit atau gerak benda langit yang berputar terhadap porosnya.
Setiap planet berotasi dengan arah dari barat ketimur kecuali venus yang
berkebalikkan. Bukti bahwa bumi juga berotasi seperti halnya planet lain adalah
terjadinya siang dan malam, perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim,
perbedaan waktu di berbagai belahan bumi, pembelokkan arah angin, gerak semu harian
benda langit dan pembelokkan arus laut. Terdapat banyak fenomena-fenomena
akibat adanya rotasi dan revolusi benda langit. Fenomena-fenomena tersebut sudah
dibahas pada bagian sebelumnya.
Periode rotasi ada dua istilah
yang dikenal yaitu periode sideris dan sinodis. Periode sideris adalah waktu yang diperlukan planet untuk satu kali
revolusi 360º dengan latar bintang yaitu
selama 27 hari sedangkan, Periode sinodis
adalah waktu yang diperlukan planet untuk kembali keposisi awal selama 29
hari
B. SARAN
Setelah makalah ini tersusun terdapat
beberapa harapan dan saran dari penulis
bagi setiap pembaca, yakni antara lain:
·
Pembaca mampu memahami
penuturan setiap bahas apa di informasi makalah
·
Pembaca dapat
mengambil hikmah ilmu dan informasi tentang adanya keteraturan karya Maha
Pencipta Alam Semesta
·
Setiap informasi dalam
makalah ini memerlukan pemahaman lebih lanjut guna memantapkan keilmuan dan informasi
bagi pembaca.
wah ini makalah nya sangat menginspirasi sekali
BalasHapusluar biasaaaa :D
ada tentang alasan bumi itu bulat engga mbaaa?
hahahahhaha.... ya neng ntar di postin..hahahahaha
BalasHapusditunggu yah mbaaa
BalasHapussaya lagi butuh tentang materi itu soalnya
takut ga bisa tidur :p