Rabu, 20 Maret 2013

Makalahh IPBA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Bumi kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya ini dinamakan gerak  rotasi. Untuk menyelesaikan  satu  putaran (satu periode rotasi), dibutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Gerak rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pergerakan semu benda-benda langit. Gerak semu benda langit adalah  gerak yang  kita amati dari Bumi, dimana benda-benda langit terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerak semu ini teramati karena Bumi kita yang berotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. Lintasan gerak benda-benda langit yang terbit di timur dan terbenam di barat, dinamakan lintasan harian benda langit. Lintasan harian ini terlihat berbeda jika kita mengamatinya dari lintang berbeda. Jika kita berada tepat di khatulistiwa, kita akan mengamati lintasan harian benda-benda langit tersebut, tegak lurus terhadap horizon / ufuk.
            Jika kita berada di bumi belahan selatan (sebelah selatan khatulistiwa), kita akan mengamati lintasan  harian benda-benda langit tidak lagi tegak lurus terhadap horizon, tapi condong ke arah utara. Besarnya kemiringan lintasan harian  ini tergantung sejauh  mana  kita dari  khatulistiwa. Semakin ke arah  selatan,  maka  garis  lintasan  gerak  harian  benda-benda langit akan semakin condong ke arah utara. Begitu juga sebaliknya jika kita bergerak ke arah utara. Semakin ke utara dari khatulistiwa, maka semakin besar kecondongan lintasan harian benda-benda langit itu ke arah selatan.
            Gerak semu benda langit tidak sama periodenya dengan gerak Matahari di langit (diamati dari Bumi). Gerak semu langit periodenya 23 jam 56 menit 4.1 detik, sedangkan gerak harian Matahari di langit periodenya 24 jam. Terdapat perbedaan sekitar 4 menit. Perbedaan ini menyebabkan penampakan langit sedikit berbeda dilihat pada jam yang sama tiap harinya. Sebagai contoh  misalnya sebuah bintang hari  ini terbit pukul 18:00 sore. Maka keesokan harinya ia akan terbit pukul 17:56, lusa pukul 17:52, dan seterusnya. Bintang itu akan  terbit 4 menit lebih cepat dari hari sebelumnya. Karena itu, perlahan-lahan penampakan langit akan bergeser dari hari ke hari. Kira-kira enam bulan dari sekarang, bagian langit yang berada di atas kepala kita pada (misalnya) jam 9 malam, akan berada di bawah kaki kita. Dengan kata lain, jika kita mengamati langit dengan waktu pengamatan yang terpisak 6 bulan,kita akan mengamati dua belahan bola langit yang berbeda.
            Objek-objek langit seperti Matahari, bulan, dan planet-planet, memiliki geraknya sendiri diantara bintang-bintang. Matahari bergerak secara perlahan ke arah timur relatif terhadap bintang-bintang. Karena itu, untuk menyelesaikan satu  putaran  mulai dari  misalnya posisi tepat di atas kepala kita, terbenam, terbit, kembali di atas kepala kita, matahari membutuhkan waktu 24 jam (selang waktu sehari semalam). Bintang-bintang membutuhkan waktu  sama dengan  periode rotasi Bumi, 23 jam 56 menit 4.1detik. Bulan membutuhkan waktu  sedikit bervariasi,  kira-kira 50 menit lebih panjang dari 24 jam. Planet-planet bergerak di langit dengan kecepatan  yang  lebih besar lagi  variasinya, tergantung pada seberapa dekat planet tersebut ke Matahari dan dimana posisinya (dalam orbitnya) relatif  terhadap Bumi.














BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A.  Gerak Revolusi Benda Langit Pada Orbitnya
                        Anggota tata surya, dalam  mengitari matahari, mempunyai dua gerakan  yakni rotasi dan revolusi. Rotasi adalah gerakan benda langit dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasi adalah waktu yang digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan Revolusi  adalah  gerakan  benda langit dalam mengitari matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali revolusi.
            Ada beberapa teori yang akan dibahas menyangkut bab ini yaitu diantaranya teori geosentris dan heliosentris. Teori geosentris itu dikemukakan pertama kali oleh Hipparchus yang mengatakan bahwa bumi merupakan pusat tata surya. Berikut teorinya beserta pengikut teori-teorinya.
1.      Teori Geosentris
·         Ptolomeus
Mengatakan bahwa semua benda langit mengelilingi Bumi sebagai pusat.
Fakta : Matahari, Bulan, Bintang-bintang tampak seolah-olah bergerak mengelilingi Bumi, Terbit dari timur dan tenggelam di Barat.
·         Anaximander
Mengatakan bahwa bumi datar dan tidak bergerak
Fakta : Dikelilingi oleh matahari bulan dan bintang-bintang yang terletak pada kulit bola.
·         Phytagoras
Mengatakan bahwa Bentuk bumi adalah bulat
Fakta : Bola adalah bentuk geometri yang paling sempurna
·         Aristoteles
Mengatakan bahwa ukuran bumi yang sangat besar membuatnya tidak mungkin bergerak.
Fakta : Bayangan bumi yang mengenai permukaan bulan pada peristiwa gerhana bulan berbentuk lingkaran.
Namun teori geosentris memiliki kelemahan yaitu sulitnya menjelaskan fenomena retrograde (gerak balik) periodik dari planet. Fenomena retrograde diakibatkan karena lintasan semu planet sepanjang tahun relatif terhadap bintang-bintang adalah berupa lengkungan (kurva) yang tidak rata. Malahan, adakalanya planet-planet teramati seolah-olah bergerak mundur (berbalik) sebelum akhirnya bergerak maju kembali selama periode orbitnya. Akhirnya pada tahun 1543 teori geosentris dipatahkan oleh teori heliosentris yang diajukan oleh Nicolaus Copernicus. Dalam teori  heliosentris,  mataharilah  sebagai  pusat tata surya. Matahari dikelilingi oleh planet-planet, asteroid, komet, dan meteorid. Berikut penjelasan teori-teori heliosentris beserta pengikutnya.
2.      Teori Heliosentris
·         Copernicus
Mengatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya planet berputar mengelilingi matahari planet bergerak melingkar
Fakta : Bulan beredar mengelilingi bumi dan mengelilingi matahari bersama bumi.
·         Aristarchus
Mengatakan bahwa matahari yang menjadi pusat akan semesta. Bumi bergerak mengelilingi bumi.
Fakta : perhitungan terhadap ukuran matahari yang dikatakan lebih besar dari bumi sehingga matahari lebih tidak mungkin untuk bergerak.
·         Tycho – brahe
Mengatakan bahwa 5 buah  planet bergerak  mengelilingi matahari yang bersama-sama mengelilingi bumi.
Fakta :
·         Johanes Keppler
Mengatakan bahwa lintasan gerak edar  planet  mengelilingi  matahari berbentuk ellips bukan lingkaran
Namun model  heliosentris Copernicus memiliki beberapa kelemahan, yaitu bintang-bintang tidak berputar mengelilingi matahari dan  planet-planet tidak bergerak  mengelilingi  matahari dengan lintasan  yang  berupa  lingkaran. Selanjutnya model  ini disempurnakan oleh  Johannes Kepler dan  melahirkan  hukum 1 Kepler, hukum II Kepler, dan hukum III Kepler. Berikut penjelasan dari teori hukum Keppler.
3.      Hukum Keppler
·         Hukum I Keppler
Mengatakan bahwa semua planet bergerak  dengan  lintasan ellips dan matahari  terletak  pada  salah satu  fokusnya.  Artinya orbit planet lintasannya berbentuk ellips.
·         Hukum II Keppler
Mengatakan bahwa garis yang menghubungkan sembarang planet akan menyapu lintasan yang sama pada waktu yang sama. Artinya orbit semua planet hampir sebidang.
·         Hukum III Keppler
Mengatakan bahwa kuadrat periode setiap planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet tersebut. Artinya ada keteraturan antara kuadrat periode dengan jarak pangkat tiga.  
Pergerakan dan Posisi Benda Langit
1.      Pergerakan Benda langit
Kita ketahui bahwa benda langit bergerak mengelilingi matahari dengan pergerakan  melawan arah jarum  jam  jika dilihat dari utara ekliptika.  Jika dilihat dari pengamat di bumi yang terlihat arah pergerakannya dari timur ke barat. Pergerakan ini disebut pula dengan gerakan prograde. Namun ada salah satu benda langit yaitu planet venus yang  pergerakannya berkebalikan dengan  pergerakan benda langit yang lain yaitu searah jarum jam namun pergerakan itu hanya sebentar lalu bergerak lagi seperti benda langit yang lain. Pergerakan  itu disebut dengan retrograde.  Di bumi dikatakan  bergerak  retrograde jika gerakannya terlihat bergerak dari barat ke timur.
2.      Posisi Benda langit
·         Elongasi
Sudut antara vektor radius geosentris planet dengan vektor radius geosentris matahari. Planet inferior elongasi nol saat konjungsi, dan maksimum saat vector  radius geosentrisnya  menyinggung  orbitnya. Planet superior bervariasi dari nol sampai 1800.







·         Konjungsi
Kedudukan bulan searah dengan matahari. Saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi bagian yang gelap. Pada kondisi tertentu konjungsi menimbulkan gerhana matahari. Sudut elongasi yang terbentuk 0º.










·         Kuadratur
Pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung matahari. Fase ini terjadi dua kali ketika bagian bulan yang terlihat bagian barat sudut elongasi 90º dan ketika bagian timur sudut elongasi bulan 270º.



·         Oposisi
Kedudukan bulan yang berlawanan arah dengn matahari bila dilihat dari bumi. Posisi bulan cahayanya penuh tampak seperti purnama. Dapat menimbulkan gerhana bulan. Sudut elongasinya 180º. Posisi ini dimiliki oleh planet luar.
            Keadaan Fisis Benda Langit
            Setiap benda langit mempunyai khas masing-masing mulai dari     pergerakannya, kandungannya, jarak posisi benda langit tersebut terhadap pusat tata surya, keelipsan serta lamanya benda langit tersebut berevolusi.



  Diameter
Jarak ke Mth
Perioda
Aksen- trisitas.
Inkli- nasi
 (km)
(x DB)
(jt. km)
(SA)
Revolusi
Rotasi
Matahari
1.390.000
109
  -
  -
-
-
-
-
Merkurius
4.878
0,38
57,9
0,387
88 h
58,6 h
0,206
7o004'
Venus
12.112
0,95
108,2
0,823
225 h
243 h
0,007
3o23'
Bumi
12.756
1
149,6
1
365 h
1 h
0,017
0o00'
Mars
6.800
0,53
227,9
1,523
687 h
1,31 h
0,093
1o51'
Jupiter
143.000
11,2
778
5,203
11,86 t
9,5 j
0,048
1o18'
Saturnus
121.000
9,49
1.427
9,339
29,46 t
11 j
0,056
2o29'
Uranus
47.000
3,69
2.870
19,182
84,0 t
14 j
0,047
0o46'
Neptunus
45.000
3,5
4.497
30,058
164,8 t
18 j
0,009
0o46'
Pluto
<6000
<0,47
5.912
39,517
248,5 t
6,4 h
0,249
7o10'

             Dari data besaran planet tersebut dapat dilihat bahwa yang paling keaksentrisitasnya atau  keelipsannya dimiliki oleh planet Venus diikuti oleh Neptunus – Bumi – Uranus – Yupiter – Saturnus – Mars dan terakhir Merkurius. Dari tabel di atas dapat terlihat keteraturannya yaitu semakin besar jarak objek planet ke matahari maka periode revolusi semakin lama.
Sistem Tata Koordinat Bumi

Fakta Bumi Berevolusi
·         Aberasi (sesatan cahaya) : Bintang seolah bergeser dengan arah sama. Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya dititik B, tetapi kenyataannya tidak demikian. Orang yang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan melenceng kesampingnya yaitu titik B’. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi. Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya berakibat cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan disamping titik B’. Bintang tidak lagi dalam arah OS tetapi dalam arah OS’.
·         Paralaks Bintang : Pergeseran kedudukan bintang yang dekat ke bumi terhadap latar belakang bintang. Bintang yang lebih jauh disebabkan oleh pengamat di bumi telah mengubah kedudukannya.
·         Perubahan Tahun Kalender Matahari (masehi) : Hitungan kalender masehi didasarkan pada kala revolusi bumi dimana satu tahun sama dengan 365,25 hari.
Peredaran Matahari
          Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27  hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda. Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. 

·         Gerak Tahunan Matahari

·      Grafik 2 Dimensi antara Sudut Inklinasi Matahari Terhadap Waktu


·      Durasi Matahari Terbit sampai Terbenam
Lokasi
Lintang Geografis (derajat)
Vernal Ekuinok (21 Maret)
Soltice Summer (21 Juni)
Autumnal Ekuinok (23 september)
Soltice Winter (22 Desember)
Pontianak, Indonesia
0
12 jam 0 menit
12 jam 0 menit
12 jam 0 menit
12 jam 0 menit
Mekkah, Arab Saudi
21,4
12 jam 0 menit
13 jam 18 menit
12 jam
10 jam 42 menit
Tokyo, Jepang
35,4
12 jam 0 menit
14,4 jam
12 jam
9,6 jam
New York, Amerika
45
12,1 jam
15,4 jam
12 jam
8,6 jam
Stockholm, Swedia
60
12,1 jam
18,5 jam
12 jam
5,5 jam
Tromso, Norwegia
70
12,1 jam
24 jam
11,9 jam
0
Arktik, Kutub Utara
90
24 jam
24 jam
0
0

             Dari data diatas dapat dilihat bahwa semua bagian belahan bumi tidak mengalami  perubahan siang dan malam yang sama. Ini tidak berlaku untuk daerah yang berada dekat 0º lintang atau berada di equator. Semuanya bergantungg dimana letak matahari berada pada titik verna equinox dan autumnal.
Identifikasi Bentuk Adaptasi
Objek
Perubahan Musim
Tumbuhan
Melakukan estivasi dan hibernasi
Hewan
Melakukan estivasi ( hidup di musim panas) tujuannya agar terhindar dari pans matahari yang tinggi dan kekurangan air
Lingkungan
kelembaban dapat menimbulkan penyakit beri-beri.



B.     Gerak Rotasi Benda Langit
Benda Langit
Massa (x Bumi)
Diameter (10^3 km)
Densitas
Kemiringan Sumbu Rotasi thd Ekliptika
Periode Rotasi
Merkurius
0,05
4878
5,43
0,1º
58,6 Hari
Venus
0,815
12112
5,24
177º
243 Hari
Bumi
1
12756
5,52
23º
1 Hari
Bulan
0,0123
0,273

1,5424º
365 Hari
Mars
0,107
6800
3,94
25º
24 jam 37 menit
Yupiter
318
143000
1,33
3º
9 jam 50 menit - 9 jam 55 menit
Saturnus
95
121000
0,7
27º
10 jam 14 menit - 10 jam 38 menit
Uranus
14
47000
1,3
98º
14 jam
Neptunus
17
45000
1,76
30º
18     am
1.      Keadaan Fisis Benda Langit

       Berdasarkan data di atas terdapat perbedaan periode planet mulai dari terlambat sampai tercepat. Venus memiliki periode terlambat lalu di susul Merkurius – Mars – Bumi – Neptunus – Uranus – Saturnus dan tercepat dimiliki oleh Yupiter. Keteraturan data tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar massa planet maka periode rotasinya semakin cepat atau semakin kecil kecuali planet venus.

1.      Fenomena / gejala fisis gerak rotasi benda langit.

a.       Peredaran semu harian benda langit. Setiap hari kita mengamati peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke barat disebut sebagai peredaran semu harian benda langit. Ini karenapergerakan yang kita amati bukan semata-mata disebabkan oleh pergerakan Mataharidanbenda-benda langit tersebut, melainkan disebabkan oleh rotasi Bumi dari arah barat ketimur.
b.      Pergantian siang dan malam. Belahan Bumi yang terkena sinar Matahari mengalami siang,sebaliknya yang tidak terkena sinar Matahari mengalami malam. Karena Bumi berotasiterus menerus dari barat ke timur, maka setengah bagian Bumi yang terkena sinarMatahari selalu bergiliran. Dengan kata lain, pada suatu tempat dalam sehari selalu terjadipergantian siang dan malam.
c.       Perbedaan waktu. Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah kutub. Perbedaan waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-tempat yang bebeda bujur 1oakan berbeda 4 menit (360o : 1440 menit) atau berbeda 1 jam dalam 15ogarisbujur (360o: 24 jam). Pembagian waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan pada acuan garis bujur 0oyang berada di kota Greenwich. Setiap garis bujur yang jauhnya 15, disebelah barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di sebelah timur akan lebih cepat 1 jam.
Waktu pada bujur standar dinamakan waktu standar atau waktu lokal. Waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke barat lebih kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke timur. Batas penanggalan internasional ialah tempat-tempat yang terletak pada bujur 180o, di mana tempat di timur dan di barat bujurini akan berbeda waktu satu hari.
d.      Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Akibat rotasi Bumi, garis tengah khatulistiwa lebih besar daripada garis tengah kutub. Ini menyebabkan percepatan gravitasi di permukaan Bumi berbeda-beda. Karena percepatan gravitasi  atau g berbanding terbalik dengan radius R2
, maka percepatan gravitasi di ekuator (khatulistiwa)akan lebih kecil daripada percepatan gravitasi di kutub. Jadi, jika kita bergerak dari khatulistiwa menuju kutub, maka percepatan gravitasi akan semakin besar.
e.       Pembelokan arah angin. Arah angin tidak persis searah dengan arah gradien tekanan,yaitu dari daerah isobar tekanan tinggi ke isobar tekanan rendah. Ini disebabkan oleh adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis bukanlah gaya sebenarnya melainkan gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan,yaitu: (i) gerakan rotasi Bumi dan (ii) gerakan benda relatif terhadap permukaan Bumi.
f.       Pembelokan arus laut. Karena arus-arus permukaan laut disebabkan oleh angin, maka seperti halnya angin, arus laut juga disimpangkan oleh rotasi Bumi. Arus laut dipaksa membelok  searah jarum jam (ke kanan) di laut-laut belahan Bumi utara dan berlawanan arah jarum jam (ke kiri) di laut-laut belahan Bumi selatan.
3. Cabang-cabang Ilmu Gerak Rotasi benda langit
·         Astronomi.
·         Astrofisika.
·         Ilmu keplanetan..
4.      Konsep yang terkait pada masing-masing cabang ilmu tersebut
·         Ilmu keplanetan. Cabang astronomi ini meneliti susunan planet, bulan, planet katai, komet, asteroid, serta benda-benda langit lain yang mengelilingi bintang, terutama Matahari, walau ilmu ini meliputi juga planet-planet luar surya.
·         Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosferBumi.
·         Astrofisika adalah cabang dari astronomi yang berurusan dengan "tingkah laku, sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari benda-benda dan fenomena-fenomena langit".

5.      Petakan konsep-konsep  tersebut dalam bentuk jaringan tema dengan pola urutan keluasan konsep
Secara umum baik "astronomi" maupun "astrofisika" boleh digunakan untuk menyebut ilmu yang sama. Apabila hendak merujuk ke definisi-definisi kamus yang baku, "astronomi" bermakna "penelitian benda-benda langit dan materi di luar atmosfer Bumi serta sifat-sifat fisika dan kimia benda-benda dan materi tersebut", sedang "astrofisika" adalah cabang dari astronomi yang berurusan dengan "tingkah laku, sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari benda-benda dan fenomena-fenomena langit".Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya pada pembukaan buku The Physical Universe oleh Frank Shu, "astronomi" boleh dipergunakan untuk sisi kualitatif dari ilmu ini, sedang "astrofisika" untuk sisi lainnya yang lebih berorientasi fisika.Namun demikian, penelitian-penelitian astronomi modern kebanyakan berurusan dengan topik-topik yang berkenaan dengan fisika, sehingga bisa saja kita mengatakan bahwa astronomi modern adalah astrofisika. Dari ilmu astronomi juga memiliki banyak cabang lagi yang di bagi-bagi sesuai kajian karakteristik fisisnya, khususnya dalam hal rotasi planet ada cabang ilmu dari astronomi yang memperlajari itu secara khusus, yaitu ilmu keplanetan, dimana Cabang astronomi ini meneliti susunan planet, bulan, planet katai, komet, asteroid, serta benda-benda langit lain yang mengelilingi bintang, terutama Matahari, walau ilmu ini meliputi juga planet-planet luar surya.

6.      Dampak gerak rotasi benda langit terhadap manusia, lingkungan, kehidupan, kesehatan dan keselamatan

No

Faktor
Dampak gerak rotasi Bumi
Lingkungan
manusia
hewan
Kesehatan dan keselamatan
1.       
Perubahan lamanya siang dan malam
Disuatu tempat ada yang memiliki siangnya lama sedangkan malamnya sebentar dan sebaliknya.
Perbedaan warna kulit, tinggi badan, kebiasaan hidup
Dengan jenis yang sama,namun memiliki karakteristik yang beda ( adaptasi )
Di siang hari terlalu sering kena sinar UV dan jarang terkena matahari dapat menyebabkan penyakit beri-beri
2.       
Pergantian Musim
Terjadi perbedaan musim di suatu wilayah
Ada perbedaan imunitas tubuh antar penduduk suatu wilayah
Terdapat berbagai jenis hewan dengan marga yang sama
Muculnya penyakit ( yang sudah sewajarnya atau mungkin  baru )
3.       
Terjadi siang dan malam
Terjadi perbedaan keadaan  ( siang dan malam )
Dapat beristirahat dan beraktivitsa secara teratur
Terdapat jenis yang tipe malam dan tipe siang ( aktivitas hidup )
Di siang hari terlalu sering kena sinar UV dan jarang terkena matahari dapat menyebabkan penyakit beri-beri
4.       
Pergerakan semu harian benda langit
Indah disaat malam hari
Peta bagi para pengembara di zaman dahulu
Bagi hewan kelalawar mencari makan di malam hari dan beristirahat di siang hari
Tidak ada dampak yang menonjol
5.       
Perbedaan waktu
Terjadi perbedaan keadaan (aktivitas antar suatu wilayah )
Perbedaan aktivitas manusia di belahan dunia mana pun
Perbedaan aktivitas hewan dalam mencari makan
Perbedaan penyakit yang di alami manusia berbeda di belahan  bumi
6.       
Pembelokan arah angin
Pembelokan arah angin
Digunakan para nelayan di zaman dahulu untuk berlayar
Tidak ada dampak yang menonjol yang kelihatan
Timbul penyakit
7.       
Pembelokan arus laut
Pembelokan arus laut
Sulit untuk mencari ikan dan berlayar
Terdapat hewan laut yang berimigrasi mengikuti arus laut
Tidak ada dampak penyakit yang terlihat.

7.      Angin Darat dan Angin Laut
Sistem angin di bumi ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu angin bersifat umum  dan yang bersifat lokal. Angin laut dan angin darat merupakan angin bersifat lokal. Angin yang dikategorikan bersifat lokal adalah bila angin tersebut terjadi hanya pada daerah –daerah tertentu yang dipengaruhi oleh kondisi tempat. Pada dasarnya angin lokal yang berupa angin darat dan angin laut berhubungan dengan sifat daratan dan lautan dalam menerima dan melepaskan panas. Daratan lebih cepat menerima panas dan lebih cepat pula melepaskan panas. Sedangkan lautan lebih lambat menerima panas serta lebih lambat melepaskan panas. Selain itu, angin darat dan angin laut dapat terjadi karena adanya perbedaan fisik darat dengan laut. Berikut penjelasan angin darat dan angin laut.

·      Angin Darat. Angin darat adalah udara yang bergerak dari daratan ke lautan. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana. Angin darat umumnya terjadi pada malam hari, saat matahari sudah tidak memancarkan panasnya. daratan yang lebih cepat menyerap panas matahari akan melepaskan panas itu dengan lebih cepat pula. Maka, suhu diatas daratan segera menjadi lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu diatas lautan. Karena suhu di atas lautan lebih panas, udara yang terdorong ke atas akibat panaspun lebih banyak terjadi diatas lautan. Karena tekanan udara diatas lautan lebih rendah (banyak tempat kosong yang ditinggalkan oleh udara yang naik), maka udara dingin dari atas daratan pun mengalir ke lautan untuk mengisi tempat yang kosong tersebut sehingga terjadilah angin darat.
 







·         Angin Laut. Angin laut adalah udara yang bergerak dari lautan ke daratan. Angin laut terjadi pada siang hari, saat matahari mulai memancarkan panasnya. daratan yang merupakan benda padat dapat menyerap panas matahari jauh lebih cepat daripada lautan yang merupakan benda cair. Karena suhu di atas daratan lebih tinggi daripada suhu diatas lautan, udara di atas daratan pun lebih cepat menjadi panas dan naik. Tempat yang ditinggalkannya akan segera diisi udara dari lautan yang berpindah ke tempat ke atas daratan sehingga terjadilah angin laut. Pada saat terjadi angin laut nelayan tidak boleh melaut.
 






Menentukan Pembagian Waktu di Bumi
Bumi berputar pada porosnya secara teratur dan tetap (konsisten) yaitu dari   Timur ke Barat atau menyerupai arah putaran jarum jam. Titik 0 di bumi ini terletak di Greenwich, Inggris. Maka dari itu, kota Greenwich menjadi patokan dalam menentukan waktu dunia. Yang kemudian disebut Greenwich Mean Time (GMT). Perhitungan hari dilakukan dengan perjanjian dan batas tempat yang disebut Garis Batas Tanggal Internasional. Garis tsb merupakan garis Bujur 180º itu terletak membujur dari Kutub Utara hingga Selatan persis ditengah Samudra Pasifik sehingga tidak banyak menggangu. Hari pertama dimulai pada sebelah barat garis terus bergeser ke barat, jadi bila disebelah barat garis dimulai hari Minggu, maka disebelah timur garis di mulai hari sabtu. Sekali bumi berputar 360 selama 24 jam. Satu jam meliputi daerah waktu 360 : 24 = 150. Setiap 15 berbeda 1 jam yg kemudian disebut waktu setempat. Untuk wilayah Indonesia sendiri terletak pd 95 BT – 111 BB yg berarti sepanjang 45 bujur bumi atau 3 x 15 bumi atau meliputi 3 daerah waktu yaitu:
a. Waktu Indonesia Barat (WIB): Sumatra dan Jawa
b. Waktu Indonesia Tengah (WITA) : Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, dan NTB
c. Waktu Indonesia Timur (WIT) : Maluku dan Irian Jaya
Bila berpatokan pada waktu Greenwich (GMT) makan Indonesia beda 7 jam. Jika di  Greenwich jam 07.00 maka di Indonesia bagian Barat jam 00.00




C.   Fenomena Gerak Rotasi dan Revolusi Benda Langit
Terdapat banyak fenomena-fenomena akibat adanya rotasi dan revolusi benda langit. Fenomena-fenomena tersebut sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Kita ketahui apa itu rotasi dan revolusi bumi. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbu atau porosnya dan revolusi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari.
Periode rotasi ada dua istilah yang dikenal yaitu periode sideris dan sinodis.  Periode sideris adalah waktu yang diperlukan planet untuk satu kali revolusi 360º  dengan latar bintang yaitu selama 27 hari, sedangkan Periode sinodis adalah waktu yang diperlukan planet untuk kembali ke posisi awal selama 29 hari.
Terdapat beberapa fenomena yang terjadi akibat perpaduan dari gerak revolusi dan gerak rotasi benda langit. Diantaranya yaitu :
1.      Adanya pasang surut air laut
2.      Adanya gerhana , baik itu gerhana bulan atau gerhana matahari
Gerhana bulan ditandai dengan posisi matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus. Sedangkan gerhana matahari ditandai dengan posisi matahari, bulan dan bumi terletak pada satu garis lurus.
3.      Perubahan posisi bulan dan matahari terhadap bumi
4.      Pertambahan panjang waktu 0,0016 sekon setiap abadnya.
Permukaan bulan selalu tampak sama jika dilihat di bumi dikarenakan periode bulan berotasi pada sumbunya sama dengan periode revolusi bumi mengelilingi matahari. Namun hanya fase-fase nya saja yang berbeda. Berikut merupakan fenomena perbedaan fase bulan.
Gerhana
Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis. Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :
·      Bayangan Umbra atau bayangan inti Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya kira-kira 1.376.000 km.
·      Bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra
Dalam revolusinya. bumi menghasilkan bayang-bayang yang sangat panjang menjauh dari matahari. Bayang-bayang tersebut terdiri atas dua macam bagian. Yaitu bayang-bayang yang sangat gelap disebut umbra atau bayang-bayang inti; dan bayang-bayang kabur disebut penumbra atau bayang-bayang semu. Makin jauh dari bumi. Bentuk umbra makin kecil. Akan tetapi, bentuk penumbranya makin besar.
                           Ada beberapa gerhana yang akan kami gambarkan dalam bab ini yaitu :
1.     Gerhana Bulan
               Apabila Bulan memasuki daerah Penumbra, terjadi gerhana Bulan Sebagian.
               Apabila Bulan memasuki daerah Umbra, terjadi gerhana Bulan Total.
              

2.        Gerhana Matahari
                Pengamat di daerah Penumbra, terjadi gerhana Matahari Sebagian.
                Pengamat di daerah Umbra, terjadi gerhana Matahari Total.
               
               

3.        Gerhana Matahari Cincin
Jarak Bumi dan Bulan yang tidak tetap, mengakibatkan terjadi gerhana Matahari Cincin.
            Perkiraan Muculnya Bulan dan Terbenamnya Bulan
Fase
Muncunya Bulan
Terbenamnya Bulan
Lamanya Penampakan Bulan
Bulan Mati
12-03-2013
(jam 6)
12-03-2013
(jam 18)
Tidak muncul
Sabit Awal
15-03-2013
(jam 8)
15-03-2013
(jam 20.24)
2 jam 20 menit
Kuartal Pertama
19-03-2013
(jam11.35)
19-03-2013
(jam 23.35)
5 jam 35 menit
Gibbous Awal
23-03-2013
(jam 14.50)
24-03-2013
(jam 02.50)
8 jam 50 menit
Bulan Penuh
27-03-2013
(jam 17.45)
28-03-2013
(jam 6.15)
12 jam 15 menit
Gibbous Akhir
30-03-2013
(jam 20.24)
31-03-2013
(jam 9.06)
10 jam 7 menit
Kuartal Ketiga
02-04-2013
(jam 23.20)
03-04-2013
(jam 12.04)
6 jam 26 menit
Sabit Akhir
07-04-2013
(jam 3.00)
07-04-2013
(jam 15.26)
2 jam 47 menit

Identifikasi Dampak Gerhana
Objek
Gerhana
Fase-Fase bulan
Manusia
Shalat gerhana
Dampak yang pasti terlihat adalah bagi sebagian nelayan, yaitu memilih berlaut saat bulan baru, karena ikan pada saat itu banyak yang berburu makanan.
Hewan
  Burung-burung cenderung menuju sarangnya pada saat gerhana terjadi.
Pada pergantian bulan (bulan baru) akan memberikan efek kepada ikan-ikan, Karena pada bulan baru keinginan untuk mencari makan bagi ikan sangat besar. 
Tumbuhan
 Tumbuhan jadi tidak mampu berfotosintesis
Fase-fase bulan dapat mempengaruhi kehidupan tumbuhan, yang berkaitan dengan saat yang tepat untuk menanam pada pertanian. 
Lingkungan
Terjadi pasang surut dan pasang naik lautan 
Dampak yang paling terlihat adalah pasang surut dan pasang naik air laut
Kesehatan
Dapat merusak mata 
Peneliti University of Vienna menemukan bahwa masalah terhadap kelenjar tiroid meningkat setelah 3 hari fase bulan purnama 
Keselamatan
Dapat menyebabkan gempa bumi
Karena fase bulan sangat mempengaruhi pasang surut dan pasang naik air laut, maka akan sangat berbahaya saat pasang naik bagi para neleyan, karena akan terjadi ombak yang lebih besar. 




BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
            Anggota tatasurya, dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni rotasi dan revolusi. Rotasi, adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasia dalah waktu yang digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan Revolusi, adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali revolusi. Terdapat dua teori yang menjelaskan gerak edar benda langit, yakni teori geosentris dimana bumi yang menjadi pusat edar tatasurya, dan teori heliosentris dimana matahari yang menjadi pusat edar planet-planet di tatasurya. Kedua teori tersebut memiliki dukungan ilmiah yang cukup kuat pada masanya, walaupun demikian berbagai penelitian masakini telah menunjukkan kebenaran teori heliosentris. Berkembangnya tentang kebenaran teori tersebu tmemunculkan paham dan hukum yang mendukung teori tersebut yakni hokum tentang gerak edar benda langit yang dikemukakan oleh Johanes Keppler .Kita ketahui bahwa benda langit bergerak mengelilingi matahari dengan pergerakan melawan arah jarum jam jika dilihat dari utara ekliptika. Jika dilihat dari pengamat di bumi yang terliha tarah pergerakannya dari timur kebarat. Pergerakan ini disebut pula dengan gerakan prograde. Namun ada salah satu benda langit yaitu planet venus yang pergerakannya berkebalikan dengan pergerakan benda langit yang lain yaitu searah jarum jam, namun pergerakan itu hanya sebentar lalu bergerak lagi seperti benda langit yang lain. Pergerakan itu disebut dengan retrograde. Di bumi dikatakan bergerak retrograde jika gerakannya terlihat bergerak dari barat ketimur. Pada gerak revolusi bumi, kita memiliki fakta acuan bukti kebenaran revolusi bumi antara lain adanya aberasi (sesatancahaya), paralaks bintang dan perubahan kalender tahun masehi. Gerak revolusi Bumi juga menimbulkan fenomena yang dapat dialami penduduk bumi, yakni gerak semu tahunan matahari pada ekliptika, perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan. Lain halnya dengan gerak rotasi benda langit atau gerak benda langit yang berputar terhadap porosnya. Setiap planet berotasi dengan arah dari barat ketimur kecuali venus yang berkebalikkan. Bukti bahwa bumi juga berotasi seperti halnya planet lain adalah terjadinya siang dan malam, perubahan lamanya siang dan malam, pergantian musim, perbedaan waktu di berbagai belahan bumi, pembelokkan arah angin, gerak semu harian benda langit dan pembelokkan arus laut. Terdapat banyak fenomena-fenomena akibat adanya rotasi dan revolusi benda langit. Fenomena-fenomena tersebut sudah dibahas pada bagian sebelumnya.
Periode rotasi ada dua istilah yang dikenal yaitu periode sideris dan sinodis. Periode sideris adalah waktu yang diperlukan planet untuk satu kali revolusi 360º  dengan latar bintang yaitu selama 27 hari sedangkan, Periode sinodis adalah waktu yang diperlukan planet untuk kembali keposisi awal selama 29 hari

B.     SARAN
Setelah makalah ini tersusun terdapat beberapa harapan dan saran dari penulis   bagi setiap pembaca, yakni antara lain:
·         Pembaca mampu memahami penuturan setiap bahas apa di informasi makalah
·         Pembaca dapat mengambil hikmah ilmu dan informasi tentang adanya keteraturan karya Maha Pencipta Alam Semesta
·         Setiap informasi dalam makalah ini memerlukan pemahaman lebih lanjut guna memantapkan keilmuan dan informasi bagi pembaca.










3 komentar:

  1. wah ini makalah nya sangat menginspirasi sekali
    luar biasaaaa :D
    ada tentang alasan bumi itu bulat engga mbaaa?

    BalasHapus
  2. hahahahhaha.... ya neng ntar di postin..hahahahaha

    BalasHapus
  3. ditunggu yah mbaaa
    saya lagi butuh tentang materi itu soalnya
    takut ga bisa tidur :p

    BalasHapus